Kerajinan Saab



Saab  merupakan sarana-prasarana yang bisa dijadikan sebagai tempat/ Nampan  untuk membawa sebuah hadiah/ Kondangan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bali. Saab yang biasa dikenal masyarakat Bali ayoritas yang terkenal adalah Saab yang berasal dari Gianyar. Namun  Depeha juga memiliki bakat dalam pembuatan saab.Foto diatas merupakan desain atau gambar saab yang merupakan asli buatan masyarakat Depeha
Jika berminat intuk membeli Saab bisa langsung berkunjung ke desa Depeha

Kerajinan Pande Besi



Pande besi merupakan salah satu pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakat di Desa Depeha. Namun, pekerjaan ini tidak ditekuni oleh semua warga desa. Pekerjaan ini hanya ditekuni oleh kalangan tertentu yang khusus bergerak di bidang Pande Besi.
jika berminat untuk memesan kerajinan pande besi bisa datang berkunjung ke desa Depeha

Desain Ingka Mahasiswa KKN-PPM 2012


Ingka jenis saab dan penarek sebenarnya memiliki potensi yang cukup bagus untuk dikembangkan dan divariasikan desainnya. Ingka jenis ini sering digunakan oleh masyarakat Bali untuk menghadiri acara-acara tertentu sebagai tempat membawa barang pemberian kepada sanak saudara atau keluarga yang mempunyai hajatan. Mengingat kegunaannya tersebut, maka mahasiswa memiliki inisiatif untuk mengembangkan desain ingka jenis saab dan penarek dengan variasi baru 
Jika berminat bisa langsung datang dan kunjungi desa Depeha yang memiliki banyak daya tarik

Sejarah Desa Depeha





Berdasarkan penuturan sesepuh desa Depeha disebutkan bahwa dari prasasti maharaja sri kesari warmadewa yang pernah ada di desa Depeha dikatakan bahwa di desa Depeha pada tahin caka 836, wilayah Ida Hyang di bukit tunggal, paradayan (tempat) indra pura diizinkan mendirikan pura Ida Hyang Bukit Tunggal yang disebut dengan indrapura yang meliputi wilayah desa Er Tabar (sekarang desa Tajun, desa Tunjung, desa depeha). Pada caka 905, Pura Swidharma Bukil Tunggal disebut Indrapura, di desa Er Tabar, Ratu yang memerintah pada waktu itu Ratu Dharma Sadhu dan putranya yang bernama Ratu Cri Raja Sadhu yang memerintah sampai pada tahun 1037 caka. Indrapura Cri Raja Jaya Sadhu diganti oleh Curadipa pada tahun 1037 Caka, sampai pada tahun 1070 caka, sedangkan yang memerintah pada saat itu ratu Wijaya Mahadewi. Pada tahun 1070 caka, Ratu Wijaya Mahadewi diganti oleh Maha Raja Jaya Sakti sampai tahun 1133 caka. Lama – kelamaan kata Indrapura penyebutannya mengalami perubahan menjadi Drapura , dan Drapura menjadilah kata Depeha yang selanjutnya menjadi nama ddesa Depeha sampai sekarang ini. Dalam suatu desa sudah mempunyai pemerinyahan dan dibatasi oleh batas-batas sebagai berikut :

  • Sebelah utara    : Desa Bukti
  • Sebelah timur    : Desa Tunjung
  • Sebelah barat    : Desa Tamblang dan Desa Bulian
  • Sebelah selatan: Desa Tajun

Kerajinan Ingka


Ingka adalah salah satu kerajinan asli masyarakat Bali. Ingka merupakan suatu anyaman yang terbuat dari bahan dasar lidi daun kelapa. Ingka pada dasarnya memiliki bentuk seperti piring. Namun pada perkembangannya, terdapat berbagai macam modifikasi dari ingka selain bentuk piring, yaitu berbentuk talam, dulang, saab, dan penarek. Ingka banyak dimanfaatkan sebagai prabotan rumah tangga seperti pengganti piring dan perabotan rumah tangga lainnya. Pada umumnya ingka biasa digunakan oleh masyarakat Bali, ketika ada upacara-upacara adat dan memerlukan banyak prabotan untuk tempat makan. Namun, dewasa ini penggunaan ingka banyak juga ditemukan di rumah makan dan warung pinggir jalan karena beberapa keunggulannya. Dari segi kepraktisan ingka memiliki banyak manfaat, selain tidak dapat pecah, ingka juga selalu siap pakai. Itu dikarenakan ketika akan digunakan ingka hanya perlu dialasi dengan kertas minyak atau daun pisang, dan tidak perlu dicuci sehabis digunakan seperti halnya piring. Dilihat dari harga jualnya, jika dibandingkan dengan piring keramik, harga jual ingka relatif lebih murah. Jika berminat Kunjungi desa Depeha. 

 
Desa Depeha © 2012 | copyright@kkn_Undiksha_Depeha2012